Minggu, 10 Juni 2018

Adat istiadat/Budaya Yang ada di Lamongan


Banyaknya budaya di daerah Lamongan menjadikan tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Masing-masing suku memiliki tradisi yang berbeda-beda dan menambah kekayaan budaya di tanah Lamongan ini.
Seperti Banyaknya keunikan dari beberapa adat masyarakat lokal di Lamongan ini tidak ada di daerah lain. Seperti : 
1. TARI MAYANG MADU




Tari Mayang Madu mempunyai konsep islami dan tradisional, karena Tari Mayang Madu diilhami dari kegigihan syiar agama islam di Lamongan yang disebarkan oleh Sunan Drajat dengan cara menggunakan gamelan sebagai medianya. Gamelan Sunan Drajat terkenal dengan sebutan gamelan “Singo Mengkok”. Latar belakang Sunan Drajat menggunakan media seni karena pada saat itu masyarakat banyak yang masih memeluk agama Hindu, Budha dan pengaruh dari kerajaan Majapahit. Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu Sultan Demak yaitu Raden Patah. Beliau memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu Sunan Mayang Madu pada tahun 1484 Masehi. Untuk mengenang jasa perjuangan Sunan Mayang Madu atau Raden qosim, maka tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah hatinya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan agama islam.

Busana yang digunakan dalam tari Mayang Madu.

1.      Kerudung Polos+kerudung biasa,
2.      Hiasan Kerudung,
3.      Anting-anting,
4.      Baju berlengan panjang,
5.      Sabuk,
6.      Epek,
7.      Kemben,
8.      Rok panjang,
9.      Celana. 

Berbagai keunikan didalam tarian Mayang Madu.

1.      Improfisasi pada gerak bagian pertama,
2.      Gerak tari bisa juga menggunakan lagu shalawatan,
3.      Musik gamelan dan shalawatan teradu dengan musik rebana,
4.      Busana sesuai dengan nuansa islami,
5.      Sifat Tarinya lemah lembut, gemulai, dan juga pejuang,
6.      Rias wajah cantik karena berkarakter putri.

2. TARI BORAN



Tarian tradisional satu ini menggambarkan tentang kehidupan para penjual nasi boran dari Lamongan, Jawa Timur. Namanya adalah Tari Boran.
Tari Boran adalah tarian tradisional dari Lamongan yang menggambarkan kehidupan para penjual nasi boran yang menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan pembeli. Tarian ini selain kaya akan nilai seni dan budaya, namun juga banyak terdapat nilai filosofis di dalamnya. Tari Boran ini merupakan tarian tradisional yang sangat terkenal di Lamongan dan menjadi salah satu tarian khas disana.

Keindahan dari Tari Boran ini terletak pada gerakannya yang indah dan tersusun rapi. Dalam pertunjukannya, Tari Boran ini dilakukan secara berkelompok sehingga formasi dan kekompakan sangat penting di sini. Gerakan Tari Boran ini cenderung gerakan yang sederhana dan penuh makna. Setiap gerakan dalam Tari Boran ini menggambarkan aktivitas para penjual nasi boran pada jaman dahulu, mulai dari menyiapkan makanan sampai menjualkannya kepada pelanggan. 

 3. TARI CAPING





Tari Caping Ngancak adalah salah satu tarian tradisional Kabupaten Lamongan. Tari Caping Ngancak menceritakan tentang kehidupan masyarakat Lamongan yang sebagian besar adalah masyarakat petani. Tari ini menggambarkan proses para petani yang sedang bekerja mulai dari menanam, merawat, hingga memanen. Layaknya petani, para penari juga mengenakan 'Caping' atau topi khusus yang biasa dikenakan petani saat pergi ke sawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar