Senin, 27 Januari 2020

Natural Languange Processing

Natural Languange Processing (NLP) atau bisa juga disebut dengan Pemrosesan Bahasa Alami, adalah cabang ilmu komputer dan linguistik yang mengkaji interaksi antara komputer dengan Bahasa alami manusia.

Konsep NLP mulai dibahas oleh Alan Turing di tahun 1950-an, ia mengembangkan sebuah tes sederhana untuk menentukan apakah mesin dapat meniru cara manusia berbicara secara meyakinkan atau tidak. Contoh nyata yang dapat dilihat saat ini yaitu Siri, Alexa dan Google Assistant, asisten virtual ini dapat memahami kalimat yang kita ucapkan dan menjalankan fungsi dari perintah yang kita ucapkan.

Teknologi NLP dapat berjalan karna adanya Machine Learning (ML). ML adalah proses dimana komputer menganalisis data dalam jumlah besar untuk mencari suatu pola sehingga mereka dapat memahami data tersebut sebagaimana manusia memahaminya.

1. Phonetic
Phonetic atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut fonetik merupakan salah satu ilmu yang menjelaskan bagaimana suatu bunyi bisa dihasilkan manusia dengan benar, sedangkan pada fonologi sendiri merupakan ilmu berdasarkan fonetik dan mempelajari apa itu sistem fonetik.

2.  Sintaks
Sintaks merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan suatu bentuk Bahasa. Sintaks mendefinisikan bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan / urutan dari pemilihan suatu kata dasar. Kata bukan merupakan sesuatu yang mendasar. Kata dikonstruksikan dengan karakter – karakter alfabet. Dengan menggunakan aturan ini maka suatu kalimat dapat dikatakan illegal atau legal.

3. Grammar
Grammar terdiri dari sebuah set Batasan – Batasan yang membuat kita dapat menentukan bahwa sebuah kalimat memiliki bentuk yang benar. Secara sederhana, grammar merupakan sebuah aturan untuk merangkai kata hingga menghasilkan makna agar dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar.

4. Semantic
      Mempelajari arti / makna yang terkandung pada suatu Bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain, sintaksis pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta prakmatika penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.








sumber: Google

Sistem pakar

Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga Intelegensi Artifisial atau disingkat AI, didefinisikan sebagai entitas ilmiah. Sistem seperti ini biasanya dianggap komputer, kecerdasan diciptakan dan dimasukkan kedalam suatu mesin agar dapat menjalankan suatu pekerjaan seperti manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan diantaranya Sistem Pakar, Permainan, dan Robotika.

Kecerdasan Buatan, merupakan sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat Software dan Hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Kecerdasan Buatan dapat dipandang dari sudut pandang, antara lain :

1. Sudut Pandang Pengguna
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi cerdas, mampu berbuat, melakukan, ataupun mengerjakan sesuatu sesuai seperti yang manusia lakukan.
2. Sudut Pandang Penelitian
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang manusia kerjakan.

Awal Mulai Kecerdasan Buatan
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas " pada 1943 yang meletakkan fondasi untuk jaringan saraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

Rencana Sistem Pakar
Sistem pakar seperti apa yang akan dibuat ? Sistem yang akan dibuat yaitu, sistem yang akan membantu user saat proses penginputan data baru kedalam database. Jika saat proses penginputan terdapat kesalahan maka sistem pakar akan segera memberi tau user bahwa terdapat kesalahan data. Sistem pakar yang direncanakan seperti assistant virtual yang mana membantu proses penginputan data yang dilakukan user agar data tersebut sesuai dengan yang user input. Sistem pakar akan mulai bekerja saat user membuka aplikasi, saat proses login user, pembuatan user baru hingga jika suatu saat kita lupa password kita, akan dibantu oleh sistem pakar tersebut. Setelah user berhasil login dan ingin membuat data baru maka sistem pakar juga akan membantu memantau data baru tersebut agar tidak terdapat kesalahan penginputan hingga kita selesai mengedit data tersebut.




Sumber : Google

Bisakah mesin berfikir

Pertanyaannya jika mesin bisa berpikir sebenarnya sangat tidak jelas. Benar-benar tidak jelas apa artinya berpikir. Sebagai manusia, kita tidak dapat mendefinisikan apa yang manusia pikirkan karna pikiran manusia berbeda – beda.

Sebagai manusia sudah tentu kita dapat berpikir dengan sendirinya. Tapi bagaimana dengan mesin? Mesin baru dapat berpikir jika kita memberinya suatu program yang dapat membuatnya berpikir. Mesin baru akan berpikir jika kita memberinya instruksi untuk melakukan  suatu hal. Seperti misal, Google Assistant dan Siri keduanya dapat berpikir apa yang kita perintah jika kedua AI tersebut sudah di program sedemikian rupa.

Google Assistant dan Siri dapat melakukan suatu hal seperti perhitungan, pengingat, jadwal dan lain halnya karna kedua AI tersebut sudah dibuat agar dapat memahami perintah apa yang kita berikan.

Jadi, jika ditanyakan bisakah mesin berpikir? Menurut penulis dari beberapa referensi yang sempat dibaca jawabannya bisa tidak bisa iya. Kenapa? Karna seperti yang sudah dijelaskan, mesin baru akan dapat berpikir jika sudah kita program agar mesin tersebut memahami perintah apa yang diberikan. Jika tidak kita program maka mesin tidak akan paham apa yang kita perintahkan kepada kedua AI tersebut.

Dibawah diberikan satu video yang menggambarkan suatu AI dapat memahami perintah yang diberikan.


Dari video diatas terlihat ada beberapa perintah yang tidak dimengerti atau salah dimengerti AI tersebut karna AI tersebut belum di program agar dapat memahami perintah yang kita berikan.



sumber: Google